Jumat, 20 Desember 2013

Mengubah File Powerpoint Jadi File Video

Greeting readers,

Kali ini topiknya berubah dulu yah. Soalnya kalau terus-terusan membahas mengenai problem aneh pada komputer ngerinya nanti kita jadi orang aneh juga. Atau jangan-jangan anda semua mengira saya ini freaks juga. Hope not.

Ceritanya berawal dari pesanan dari salah satu perguruan tinggi di kota saya untuk kegiatan pembuatan tv informasi. Nah kebetulan karena salah satu staf disono adalah teman SMA saya jadilah saya yang dihubungi. Memang agak berbau kolusi sedikitlah, tapi Insya Allah tidak merugikan negara...

Konsep awalnya sih sebenarnya ndak terlalu rumit sih. Soalnya permintaannya adalah menampilkan pengumuman-pengumuman yang ditempatkan di situs mereka ke tampilan visual lewat media televisi. Secara teori ini mah ndak susah-susah amat toh. Tinggal koneksikan komputer dengan TV lalu akses halaman situs yang pengen dipamerkan bakalan nampanglah situsnya ke TV.

Apesnya metode model ini agak sulit untuk dijalankan. Ini dikarenakan ada beberapa hambatan baik dari segi hardware (komputernya dari jaman batu semua, tidak memiliki colokan HDMI atau RCA padahal TV nya cuma ada koneksi HDMI dan RCA untuk input), dari sisi software (tampilan situsnya mengenaskan, bukan saya lho yang bikinnya) dan segi SDM nya (pembuat situs agak males-malesan mendukung kegiatan ini). Akibatnya metode ini dapat dijalankan tapi ndak memuaskan.

Akhirnya setelah beberapa lama mencari wangsit (cuma di depan komputer koq, bukan dengan datang ke dukun apalagi ke kuburan keramat) akhirnya dapatlah saya ide baru. Tampilan situs saya copy (udah dapat restu koq dari pemilik situsnya) dan saya pastekan ke program powerpoint. Setelah utak-atik disana-sini jadilah file powerpoint yang akan ditampilkan. Walau belum terlalu memuaskan dikarenakan waktu yang udah mepet tapi masih lumayanlah dibandingkan tampilan asli dari situsnya.

Nah setelah filenya jadi muncul kesulitan baru, gimana cara nampilkannya ke TV? Pertama-tama sih saya pinjemkan notebook saya ke mereka buat nampilkan ke TV via kabel HDMI. Namun mau berapa lama model begini? Masak saya harus meminjamkan notebook saya terus-terusan ke mereka? Singkat cerita saya cari wangsit lagi. Kali ini dengan mengakses internet untuk mencari program yang bisa merubah file powerpoint menjadi file video.

Akhirnya via softpedia.com dapatlah saya program gratisan dengan nama E.M. Powerpoint Video Converter. Emang saya nyarinya yang gratisan sih, maklum kurang modal. Apalagi program ini mendapatkan bintang yang lumayan tinggi dari editor softpedia.com. Setelah saya download dan di instal ke kompie saya langsung aja saya praktek lapangan.

Namun hasilnya mengecewakan. Entah karena ada kekurangan di komputer saya atau memang ada kesalahan program atau bisa juga karena setting programnya yang saya tidak mengerti hasil videonya tidak dapat ditampilkan. Berulang kali saya coba tetap begitu juga hasilnya. Kadang ada tampilan tapi cuma 1 – 2 slide dari sekitar 10 slide yang saya buat.

Oke, cari wangsit lagi. Kali ini tidak lewat internet. Kebetulan di komputer saya telah terinstal program Bolide Slideshow Creator. Tapi program ini hanya mendukung file graphics saja sebagai sumbernya. Itupun hanya dari file dengan format jpg, jpeg, bmp, ico, emf dan wmf. Sedangkan file sumber saya kan dengan format ppt (fromat powerpoint microsoft office). So gimana caranya?

Sempat kepikir juga untuk mengcapture slideshow nya satu persatu dengan tombol printscreen. Tapi jelas cara ini merepotkan, apalagi jika nantinya slidenya udah banyak. Iseng-iseng saya jalankan powerpoint untuk melihat format keluaran yang didukung oleh powerpoint lewat menu save as.  Siapa tau bisa di save ke format pdf. Nanti setelah jadi pdf rencananya diubah lagi ke format graphics dengan cara mengcapturenya per halaman.

Ternyata dalam menu save as ini setelah saya klik other format ada banyak pilihan format file. Selain format standar powerpoint ada juga format html, pdf, dan alhamdulillah banyak juga pilihan format graphics. Ada png, gif, bmp, jpg, wmf, emf, dan tif. Setelah saya pilih save as ke format jpg ternyata hebatnya lagi powerpoint bisa ngesave setiap slide (every slide) ataupun slide yang sedang dibuka /sedang aktif saja (current slide). Akhirnya saya pilih semua slide dan secara otomatis powerpoint membuat folder baru (sesuai dengan nama slide yang kita ketik) dan menyimpan masing-masing slide jadi satu file gambar. Thanks Microsoft, you’re awesome...

Sayangnya terkadang hasil save ke file graphics ini belum terlalu sempurna. Terkadang ada tulisan yang blur, agak kotor atau garis lengkung yang tidak sempurna – bergerigi – maupun tampilan gradasi warna yang terkadang campur aduk. Tapi kalau untuk foto (jika slidenya ditempelin foto) so far hasilnya cukup memuaskan. Tapi kekurangan ini menurut saya masih dalam batas toleransi sih. Lagipula saya udah bersyukur sih bisa di save ke format graphics.

Setelah file jpg nya siap saya balik lagi ke program slideshow creator, bikin project baru (File – New Project atau tekan Ctrl+N) lalu di tab Photos klik ikon folder (add Photos to library) cari folder tempat foto tadi disimpan dan memilih foto hasil save dari powerpoint tadi (tekan ctrl+A jika ingin memilih semua file yang ada di foldernya). Setelah mengatur tata letak masing-masing slide, saya sisipkan lagu sebagai pemanis dengan cara mengklik tab audio files dan mengklik tombol add audio files to library. Untuk lama waktu tampilan bisa anda setting sendiri di fragment duration, demikian pula dengan efek transisi antar slide yang lumayan banyak biar tampilannya lebih yahud lagi bisa anda pilih di tab transitions.

Setelah semua setting selesai saya klik dulu tombol output video resolution. Karena kebetulan TV nya lumayan gede (43” plasma fromat widescreen) maka saya pilih resolusi yang tertinggi 1920x1080 16:9. Oh ya saya juga mengatur tampilan slide agar memenuhi layar dengan cara memilih tampilan strecth (pilihannya pada box gambar muka orang di dekat pilihan fragment duration). Setelah siap semua saya klik aja make video file. Akan muncul windows baru dengan pilihan destination (tempat save file nya), nama file, format file (Cuma ada 3 pilihan, tapi sebaiknya pilih AVI atau WMV karena udah didukung oleh hampir semua TV) dan quality (Best, Good Poor). Setelah beres semua anda tinggal klik tombol go dan tunggu hingga si program selesai bekerja.

Sebagai catatan resolusi video, quality, lama waktu tampilan plus waktu transition effect serta banyaknya jumlah foto dan file lagu akan berpengaruh pada lamanya program bekerja untuk menjadikannya file video dan besarnya file. Pada sistem notebook saya (prosesor core i3 2330M, memory 4 GB dengan OS  windows 7) program slideshow creator memerlukan waktu kurang lebih 4 x dari total tampilan. Maksudnya jika tampilan keseluruhannya berdurasi 1 menit maka program memerlukan waktu 4 menit untuk menjadikannya file video.

Ma’af dalam tulisan ini saya tidak terlalu detail menjelaskan pengoperasian program slideshoq creatornya. Ada baiknya anda praktek sendiri saja, karena detail penampakannya kan sesuai dengan selera dan kebutuhan masing-masing.

Koq kesannya rumit yah? Lama lagi. Kan ada banyak bertebaran program yang secara otomatis merubah file powerpoint jadi file video. Kalau yang gratisan tidak berhasil toh banyak program berbayar tapi bajakan. Atau beli aja program asli, kan lebih praktis. Pada dasarnya sih terserah pada anda untuk memilih apakah mau memakai cara yang saya tuliskan di atas walau terkesan rumit dan muter-muter, atau memilih cara yang gampang tapi bajakan atau beli program aslinya. Hanya saja prinsip saya adalah jika udah ada program legal dan gratisan lagi untuk apa kita make yang bajakan atau mengeluarkan uang (untuk membeli program yang asli).

Terakhir saya mohon ma’af nih sebelonnya jika postingan saya selama ini tidak dihiasi dengan gambar atau ilustrasi ataupun screenshot yang bisa memperjelas apa yang ingin saya sampaikan. Hal ini dikarenakan saya malas untuk menyiapkan gambarnya. Belon lagi uploadnya lalu kemudian ngatur letaknya. Sorry folks ... belom kuat nih niatnya.

Oh ya saya juga pengen mengucapkan terima kasih juga kepada pembaca yang telah menyempatkan diri untuk berkomentar mengenai tulisan saya. Thanks guy. Dan ma’af dan ma’af lagi jika tidak sempat saya balas atau saya tanggapi balik, karena waktu saya yang banyak dihabiskan di jalanan (maklum cowok panggilan) sehingga terkadang saya baru sempat ngebacanya setelah lewat beberapa waktu. Pengen juga ngebalasnya, tapi takut udah basi.... Ini nulisnya aja kadang sambil nunggu kerjaan selesai (entah nginstal, recovery data dsb) dan kebanyakan dilakukan saat kalong berkeliaran.

Hope this is useful

Regards